Berpikir Positif Cegah Stroke & Serangan Jantung
Hadapi hidup dengan senyum (Foto: Corbis)
BERPIKIR positif ternyata tidak hanya meringankan beban hidup, tetapi bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Penyakit kardiovaskular akan malas datang jika Anda banyak berpikir positif.
Sebuah penelitian terbaru dari Harvard School of Public Health (HSPH) mengungkapkan, bahwa karakteristik psikologis positif seperti optimisme, kepuasan hidup, dan kebahagiaan yang hadir dalam diri seseorang dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke.
"Kami menemukan bahwa faktor-faktor seperti optimisme, kepuasan hidup, dan kebahagiaan berhubungan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular dan tidak berhubungan dengan usia seseorang, status sosial, status ekonomi, merokok atau tidak, atau berat badan mereka," kata Julia Boehm, pemimpin penelitian dari Departemen Kesehatan Masyarakat dan Pengembangan Manusia HSPH, sebagaimana dilansirTimes of India, Rabu (18/4/2012).
Boehm menjelaskan, bahwa individu-individu yang paling optimis memiliki penurunan risiko terkena gejala awal gangguan kardiovaskular sekitar 50 persen dibandingkan rekan-rekan yang kurang optimistis.
Dalam reviu lebih dari 200 penelitian yang diterbitkan dalam dua database ilmiah utama, Boehm dan penulis senior Profesor Laura Kubzansky, yang juga dari Departemen Kesehatan Masyarakat dan Pengembangan Manusia HSPH, ditemukan ada aset psikologis seperti optimisme dan emosi positif yang mampu memberikan perlindungan terhadap penyakit kardiovaskular. Selain mencegah, faktor-faktor positif tersebut juga memerlambat perkembangan penyakit ini bagi yang sudah terkena.
Untuk lebih memahami bagaimana kerterkaitan yang terjadi antara kesejahteraan dalam psikologis dan gangguan kardiovaskular, Boehm dan Kubzansky juga meneliti hubungan kesejahteraan dengan gaya hidup yang sehat bagi kardiovaskular dan indikator biologis.
Mereka menemukan, bahwa individu dengan perasaan bahagia yang hadir ketika banyak pikiran-pikiran positif dalam otak turut menjalankan perilaku sehat, seperti berolahraga, makan makanan seimbang, dan tidur cukup.
Selain itu, lebih besar perasaan bahagia yang hadir akibat banyak berpikir positif tersebut, terkait dengan fungsi biologis yang lebih baik. Seperti menurunkan tekanan darah, terdapat banyak lemak sehat dalam tubuh, dan berat tubuh cenderung normal.
"Temuan ini menunjukkan penekanan bahwa kekuatan psikologis dapat meningkatkan kesehatan jantung," kata Kuzbansky. Hasil studi ini baru saja dipublikasikan secara online dalam Psychological Bulletin.
(tty)
Sebuah penelitian terbaru dari Harvard School of Public Health (HSPH) mengungkapkan, bahwa karakteristik psikologis positif seperti optimisme, kepuasan hidup, dan kebahagiaan yang hadir dalam diri seseorang dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke.
"Kami menemukan bahwa faktor-faktor seperti optimisme, kepuasan hidup, dan kebahagiaan berhubungan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular dan tidak berhubungan dengan usia seseorang, status sosial, status ekonomi, merokok atau tidak, atau berat badan mereka," kata Julia Boehm, pemimpin penelitian dari Departemen Kesehatan Masyarakat dan Pengembangan Manusia HSPH, sebagaimana dilansirTimes of India, Rabu (18/4/2012).
Boehm menjelaskan, bahwa individu-individu yang paling optimis memiliki penurunan risiko terkena gejala awal gangguan kardiovaskular sekitar 50 persen dibandingkan rekan-rekan yang kurang optimistis.
Dalam reviu lebih dari 200 penelitian yang diterbitkan dalam dua database ilmiah utama, Boehm dan penulis senior Profesor Laura Kubzansky, yang juga dari Departemen Kesehatan Masyarakat dan Pengembangan Manusia HSPH, ditemukan ada aset psikologis seperti optimisme dan emosi positif yang mampu memberikan perlindungan terhadap penyakit kardiovaskular. Selain mencegah, faktor-faktor positif tersebut juga memerlambat perkembangan penyakit ini bagi yang sudah terkena.
Untuk lebih memahami bagaimana kerterkaitan yang terjadi antara kesejahteraan dalam psikologis dan gangguan kardiovaskular, Boehm dan Kubzansky juga meneliti hubungan kesejahteraan dengan gaya hidup yang sehat bagi kardiovaskular dan indikator biologis.
Mereka menemukan, bahwa individu dengan perasaan bahagia yang hadir ketika banyak pikiran-pikiran positif dalam otak turut menjalankan perilaku sehat, seperti berolahraga, makan makanan seimbang, dan tidur cukup.
Selain itu, lebih besar perasaan bahagia yang hadir akibat banyak berpikir positif tersebut, terkait dengan fungsi biologis yang lebih baik. Seperti menurunkan tekanan darah, terdapat banyak lemak sehat dalam tubuh, dan berat tubuh cenderung normal.
"Temuan ini menunjukkan penekanan bahwa kekuatan psikologis dapat meningkatkan kesehatan jantung," kata Kuzbansky. Hasil studi ini baru saja dipublikasikan secara online dalam Psychological Bulletin.
(tty)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar